Sejarah

Sejarah Berdirinya SMEA Negeri Kraksaan

SMEA Negeri Kraksaan yang kita kenal ini mempunyai rentetan sejarah yang panjang, yang tentunya tidak dapat dilupakan begitu saja. Karena jauh sebelumnya terbetuknya SMEA Negeri  di Kraksaan ini memerlukan liku-liku perjuangan dari tokoh-tokoh masyarakat di Kraksaan, yang tidak mudah.

Dari catatan-catatan yang ada serta keterangan-keterangan yang berhasil kami himpun maka kami beberkan sejarah berdirinya SMEA Negeri Kraksaan seperti dibawah ini.

 

Periode 1965 – 1966

Pada tanggal 4 Maret 1965 para pejabat dan tokoh-tokoh masyarakat mengadakan rapat pendirian SMA Persiapan Negeri sebagai realisasi keinginan daram rapat POM SMP Negeri pada tanggal 14 Pebruari 1965 , bertempat di Pendopo Kecamatan Kraksaan.

Adapun tujuan pendirian SMA tersebut adalah mmbantu masyarakat ekonomi lemah di Kraksaan, terutama pegawai negeri yang tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya ke luar daerah Kraksaan dan mengingat pula banyaknya lulusan SMP yang terlantar pendidikannya karena tidak dapat melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi.

Pada tanggal 26 Juli 1965 dipilih pimpinan sekolah sebagai berikut :

  1. Kepala Sekolah           :  Bpk. R. Suratin Hadikusuma, SH
  2. Wakil Kep.Sek. I          :  Bpk. Sumadi
  3. Wakil Kep.Sek. II         :  Sudarmo, BA
  4. Dewan Guru                :  Diambil dari lembaga pendidikan  yang  ada,  instansi-instansi di Kraksaan, dan Staf PG Pajarakan

 

Sejak tanggal 4 Agustus 1965 dimulailah proses belajar mengajar dengan modal siswa 3 sebanyak 98 anak, yang terdiri dari siswa lulusan tahun 1961 s/d 1964, dan siswa dari Pegawai Negeri harus ada dispensasi dari atasannya. Kemudian SMA Persiapan Negeri Kraksaan secara resmi dibuka pada tanggal 17 Agustus 1965, dengan menempati sementara di SMP Negeri Kraksaan, dengan kegiatan belajar pada sore hari jam 14.00 – 19.00.

 

Sebagai tindak lanjut dari panitia adalah usaha pembangunan gedung baru SMA tersebut, maka berkat kegigihan panitia telah berhasil mendapat bantuan tanah seluas 0,570 Ha dari Pemda Tingkat II Kabupaten Probolinggo, dengan SK Bupati Moh. Ishaq No. NK 14/SK/1979 pada tanggal 12 Pebruari 1979.

Setelah sekolah berjalan selama 1 ½  bulan terjadi peristiwa Tragedi Nasional G.30.S.PKI, namun demikian sekolah masih tetap berjalan sperti biasa dengan perubahan waktu jam 14.00 – 17.00.

 

Pada akhir tahun 1965 SAD Tunggal Tingkat II Kabupaten Probolinggo mengambil alih Gedung Yayasan Pendidikan Sosial (YPS) milik Baperki yang lokasinya di Kraksaan Wetan, yang sekarang ditempati STM Dharma Siswa. Kesempatan ini oleh panitia diusahakan sehingga Gedung YPS tersebut dengan ijin dari SAD Tunggal beserta peralatannya pada tanggal 1-3-1966 dapat ditempati oleh SMA Persiapan Negeri Kraksaan dan sekolah dimulai pada pagi hari.

Setelah berjalan beberapa bulan sekolah mulai kurang stabil dikarnakan tidak adanya guru tetap dan tenaga guru yang berasal dari instansi tidak dapat aktif karena terbentur dengan tugas instansinya masing-masing. Lebih-lebih keadaan politik pemerintahan akibat terjadinya pemberontakan G.30.S.PKI pada tahun 1965 dan ditambah lagi dengan kepindahan sebagian panitia antara lain Ketua, Wakil Ketua, Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah I dan II keluar daerah, amaka keadaan sekolah mulai goncang para siswa belajar sendiri dari jam 07.00 – 12.00 dibawa bimbingan 3 orang guru selama 6 bulan olah Bapak Harry Moedio, UU Sugiono dan H. Moh. Halil dibantu oleh tenaga TU Ny. Sukarti dan seorang pesuruh Saneri.

 

Dalam situasi yang serba tidak menentu ini pada tanggal 17-5-1966 tugas Kepala Sekolah diambil alih oleh Bapak H. Moh. Halil yang sebelumnya menjadi guru di SMA itu sejak awal pendiriannya, dan alhamdulillah kegiatan belajar di SMA Persiapan Negeri ini menjadi lancar dengan jumlah siswa 60 orang, kemudian mulailah berdatangan guru dari luar daerah untuk ikut berjuang melangsungkan perjalanan SMA Persiapan Negeri Kraksaan.

 

 

Keadaan guru ini saling berganti sampai dengan tahun 1974 untuk menyelenggara-kan kegiatan belajar mengajar 3 jurusan ialah Paspal, Sosial dan Buadaya, alhamdulillah berkat ketekunan guru didalam berjuang menegakkan SMA, maka sekolah dapat berjalan dengan tertib dengan berhasil lulus dalam ujian negara 50 % pada ujian yang pertama tahun 1968.

 

Periode 1966 – 1974

Sejak adanya kefakuman dalam kepengurusan SMA, maka kepanitiaan SMA ditangani oleh Catur Tunggal Kecamatan Kraksaan

Maka sejak panitia disederhanakan, mulailah mengadakan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat, perusahaan-perusahaan, koperasi pusat di Kraksaan untuk membiayai sekolah dan pembelian bahan untuk pembangunan gedung baru. Pada tanggal 20 Juli 1970 hasil swadaya panitia diserahkan kepada Pemda Tingkat II Kabupaten Probolinggo di rumah Bapak F. Soebagio oleh ketua panitia Bapak Peltu Syafi’i kepada Bapak Budiprawiro selaku wakil dari Pemda Tingkat II Kabupaten Probolinggo berupa : batu kali 100 m3, batu merah 40.000, kapur gamping 2 ton, dan uang sebesar Rp. 150.000,00 dengan catatan bahwa pembangunan gedung SMA Persiapan Negeri Kraksaan dilanjutkan oleh Pemda Tingkat II Kabupaten Probolinggo.

Alhamdulillah pembangunan SMA oleh Pemda menjadi kenyataan kemudian pada tanggal 30 Nopember 1970 secara resmi bertempat di Pendopo Kecamatan Kraksaan diadakan serah terima penyerahan gedung SMA sebanyak3 lokal ruang belaja, 1 lokal ruang Kepala Sekolah,1 lokal ruang Tata Usaha, dan 1 lokal untuk ruang Guru dari Pemda Tingkat II Kabupaten Probolinggo dengan anggaran sebesar Rp. 5.000.000,00 (Lima juta rupiah) dan swadaya masyarakat.

 

Untuk memperkuat kedudukan SMA Persiapan Negeri Kraksaan dan juga karena ketentuan pemerintah bahwa sekolah swasta harus bernaung dibawah suatu Yayasan maka pada tanggal 13 Juli1971 a.l. R.M. Soekri Hadikusumo Pensinan Anggota DPR GR dan Tuan Soemardi Kepala SD Negeri Mardi Siswo menghadap Notaris KRT Boemidirdjo di Probolinggo untuk mendirikan Yayasan Pendidikan Sekolah Menengah Atas (YPSMA) yang berkedudukan di Kraksaan sebagai Yayasan SMA Persiapan Negeri Kraksaan.

 

 Periode 1974 – 1978

Berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Pembina SMA Persiapan Negeri Nomor : 001/Org/’74 tanggal 17 Maret 1974 yang ditanda tangani oleh Sekretaris I Bapak Iskandar dan Ketua S. Hadikusumo maka karena alasan-alasan antara lain :

 

  1. Surat Kepala Kabin PMJA Propinsi Jawa Timur tanggal 5-2-1974 No. O86/PPUPK – Kpmua/G/K-74 tentang larangan pemakaian nama Persiapan Negeri.
  2. Surat Kepala STM Persiapan Kraksaan tanggal 12 Juli 1972 No. 44/Um/STM/72 tentang permohonan untuk memasukkan STM ini dalam lingkungan YPSMA.

Dengan diterbitkannya surat keputusan YPSMA No. 001/Org/74 tanggal 17 Maret 1974 ini maka SMA Persiapan Negeri dirubah menjadi SMA Dharma Siswa yang kemudian tanggal 29 Mei 1976 No. 055/PA/PMU/6510/1976 mendapatkan piagam tanda bukti terdaftar dari kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Timur.

Dalam periode ini yayasan minta tambahan 2 lokal kepada Pemda Tingkat II Kabupaten Probolinggosebagai persyaratan penegerian SMA, dan berhasil mendapat bantuan uang sebesar Rp. 2.500.000,00 ditambah swadaya panitia Rp. 500.000,00. Realisasi pelaksanaannya pemberian bantuan dari Pemda hanya Rp. 1.500.000,00, maka yayasan hanya dapat menambah 1 lokal belajar sehingga lokal belajar menjadi 4 lokal.

 

Periode 1978 – 1980

Di tahun ini impian lama dari para pendiri SMA Persiapan Negeri mulai dari tahun 1965 akhirnya menjadi kenyataan. Namun lokasi dan gedung yang ditempati bukan di SMA Persiapandan juga bukan merupakan penegerian dari SMA Persiapan ini, tetapi dibangun SMA Negeri baru yang dibiayai oleh proyek Pelita I tahun 1978.

Dengan timbulnya SMA Negeri di Kraksaan ini berarti keinginan bahwa, di Kraksaan ada SMA Negeri telah terkabul, kemudian sejak tahun ajaran 1978 itu SMA Dharma Siswa tidak menerima murid baru, tinggal meneruskan yang kelas II dan kelas III.

Sebagai kelanjutan perjuangan panitia pendirian yang sudah menjelma menjadi yayasan Dharma Siswa sejak 17 Maret 1974 itu mualai tahun ajaran 1978/1979 penerimaan kelas I adalah berstatus SMEA Dharma Siswa.

Berdasarkan surat permohonan dari Kepala SMEA Dharma Siswa (Bapak Moh. Halil mantan Kepala SMA Dharma Siswa) telah mengajukan permohonan piagam pendirian SMEA Dharma Siswa ini. Tanggal 10 Maret 1978 ijin menyelenggarakan Sekolah SMEA Dharma Siswa telah diterbitkan oleh Dikmenjur Departemen P dan K Propinsi Jawa Timur No. 287/SMEA/XIII.b/78 berlaku sejak 1 Maret 1978.

 

Periode 1980 (Periode Perubahan Status Menjadi Sekolah Negeri)

Setalah melalui proses perjuangan yang berliku-liku pada tanggal 1 Juli 1980 berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. No. 0208/O/1980 yang ditanda tangani oleh Sekjen Soetanto Wirjoprasontoyang isinya antara lain menegerikan 66 sekolah swasta, yaitu salah satu diantaranya adalah SMEA Negeri Kraksaan yang lokasinya di SMEA Dharma Siswa menjelma menjadi SMEA Negeri Kraksaan yang sekarang ini dengan Kepala Sekolah pertama Bapak Tojiban, BBA.